The Bag Man (2014) Review.
Pada saat saya memulai tulisan ini, saya sedang duduk sendirian di Excelso Kota Kasablanka, merenung menerawang gelas overpriced milkshake dan juga mangkuk overpriced chicken soup. Mengapa saya mau maunya makan di tempat overpriced begini? Jawabannya adalah karena saya puyeng berat habis selesai nonton The Bag Man. YES. THE BAG MAN. This movie made me quite philosophical. Cerita dimulai ketika Jack (John Cusack) dan bosnya, Dragna (Robert De Niro) sedang bercakap-cakap di jet pribadi milik Dragna. Lalu Dragna menyuruh Jack untuk membawa sebuah tas ke sebuah motel di lokasi terpencil, dan menunggu kedatangan Dragna di kamar nomor 13. Film ini turut dimeriahkan oleh seorang germo, seorang cacat ghoib, seorang cabe-cabean, dan 3 sheriff misterius. That's it, done, I've spoiled the whole movie for you. Sutradara David Grovic berhasil menyuguhkan penonton sebuah tontonan 'berbobot' (berbobot = cerita sederhana tapi konyol, faktap, ga konsisten, dan sesat.) Biar lebih jelas...