Posts

Showing posts from June, 2014

The Fault in Our Stars (2014) Review

Image
Bagi penggemar berat novel-novelnya John Green, pasti udah nunggu kehadiran film ini dari berbulan-bulan yang lalu, atau malah abis baca buku itu langsung ngarep “INI NOVEL MESTI DIBIKIN PELEMNYA”. Novel dengan judul yang sama ini emang termasuk paling laris di kalangan remaja dan punya loyal fans yang bisa dibilang ada di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Gue pun sebagai pembaca karya-karyanya John Green, awalnya gak berharap novel ini bakal diangkat jadi film, cukup kelar dengan baca novelnya dan bermellow-mellow ria dengan ending -nya doang. Tapi yha mumpung filmnya udah kepalang dibuat, gak ada salahnya buat ditonton juga kan? Hhe. Film arahan sutradara Josh Boone ini menceritakan tentang Hazel Grace Lancaster (diperanin oleh Shailene Woodley), remaja 17 tahun yang merupakan penderita kanker tiroid stadium 4 dan kankernya juga menjalar ke paru-parunya. Kemana-mana, si Hazel mesti bawa tabung oksigen yang dibawa kayak koper karena kalo kayak katanya si Hazel, her lungs suck at

Transformers: Age of Extinction (2014) Review

Image
Jadi, musim panas gua ditutup dengan menonton film tentang robot-robot yang menghancurkan kota arahan sang maestro film-film summer blockbuster: Michael Bay. Jadi, kenapa gua lebih milih film ini ketimbang gua nonton 22 jump street atau how to train your dragon 2 atau the fault in our star? alasannya simpel: GW MENCARI HIBURAN. Hiburan yang gua maksud adalah film yang bodoamat ceritanya ancur kayak gimana, atau akting pemainnya yang kayak gimana. Yang penting adalah film itu adegan actionnya gila, diluar otak, dan keren semua itu pasti ada di film arahan si Michael Bay ini. Jadi kalo di review gw ntar gw gak bahas cerita atau akting para pemainnya, berarti pada tau kan cerita sama aktingnya gimana. So, this is my review. Iya, ada dinobots..... Sinopsis: Setelah 5 tahun pertempuran Chicago, pemerintah menghentikan kerja sama dengan autobots dan memburu semua alien robot yang ada. Tapi, dibalik perburuan alien itu dan dibantu oleh robot pemburu, pemerintah melakukan rencana lain yang bi

Broforce (2014) PC Review

Image
Bagi gamer-gamer oldschool 90'an, tentu kalian ingat era keemasan Super Nintendo dan Sega Genesis. Dimana masa video game 16-bit, sidescrolling hack n' slash-beat em' up lagi pada masa jayanya. Dulu game ada Legend of Zelda! Bomberman! Super Mario Bros! Donkey Kong! Super Metroid! Trus ada Sonic The Hedgehog! Battletoads! Castlevania! Street Fighter! Mortal Kombat! Mega Man! Mario Kart! ..... Shit, I'm getting old.....  Dan baru-baru ini netizen lagi heboh sama game sidescrolling 2D yang homage/tribute ke game-game lawas, BROFORCE! Sesuai titelnya yang konyol nan goblok, game indie besutan Free Lives ini memberikan kesan luar biasa dahsyat dengan mencampur elemen gameplay dari Contra, Duke Nukem, Serious Sam, Mario bros, dicampur action movies tahun 80'-90'an sama musik heavy metal 8-bit! Seakan-akan game ini emang dibuat sebagai fanservice bagi retro enthusiasts. Broforce membuktikan bahwa tanpa plot ataupun grafis memukau, sebuah videogame bisa asik dimainin.

Cahaya Dari Timur: Beta Maluku (2014) Review

Image
Sepak bola. Tema olahraga yang sering dijadikan ide film oleh filmmaker bangsa kita tercinta. Premise yang disajikan pun sudah kita denger berkali-kali: From Zero to Hero dengan embel-embel kisah nyata yang endingnya kalo gak juara ya kalah terhormat. Diantara film Indonesia bertema sepak bola pun, yang paling gua suka cuma tendangan dari langit sama hari ini pasti menang. Lantas, bagaimana kualitas cahaya dari timur? apakah akan terlalu datar seperti dwilogi garuda di dadaku? atau bakal menjadi sajian yang bagus (walaupun klise) seperti tendangan dari langit? Cekidot. Bagi cowok yang nge-fans sama Laudya Chintya Bella, silahkan membenci orang ini Sinopsis: Berlatar ketika konflik SARA di Maluku. Film ini berdasarkan cerita kisah nyata seorang Sani Tewainella (Chicco Jericho) Seorang Tulehu yang berprofesi sebagai tukang ojek dan dulu sempat menjadi pemain bola junior. Setelah gagal menyelamatkan seorang bocah yang sedang menonton kerusuhan, Sani mengajak anak-anak untuk berlatih bola

Gw dan 5 langkah untuk menjadi dedek-dedek moviebuff awesome (kayak gw)

Yes, buat yang penasaran gimana UN gw kemarin, gw ternyata lulus SMA, jadi pengangguran dan ngalumni setahun dolo, tahon depan kuliah kayaknya, kayaknya ye, kalo ga jadi mahasiswa taon depan, ya gw bakal jadi mas2 yang jualan franchise apaan gitu dengan pemasukan 5 juta perbulan, sedih amat hidup gw. Lulus SMA, umur nambah jadi 17 tahun membuat gw bukanlah lagi salah satu movieblogger paling muda di Indo. Gw masih ingat pas gw lagi awal2 jalanin blog KFG back in 2012, rasanya semua blog film itu dimiliki oleh kakak2 kuliahan ato mas2 yang udah mapan hidupnya, yang masih umur 17 tahun kebawah dikit banget, dan hal itu membuat gw punya ego sebagai "Movieblogger muda" yang spesiesnya jarang ada di muka bumi ini, hhe. But that was two years ago, pas gw masih umur 15, masih kelas X, lah sekarang, benih2 baru dunia movieblogging pun bermunculan, gw makin tua, jenggot udah numbuh banyak, bulu kemaluan tumbuh lebat, waktu nonton makin dikit, disuruh ortu bikin KTP, padahal gw udah bi

Mari Lari (2014) Review

Image
Jadi, disaat orang-orang sibuk antre nonton How To Train Your Dragon 2, 22 Jump Street, dan Maleficent gua malah menonton film ini. Dan hebatnya ketika gua masuk bioskop YANG NONTON CUMA 3 ORANG (termasuk gua), 2 orang itu berpacaran dan duduk di depan dan gua sendiri  duduk di paling belakang. Dan ketika pertengahan film kedua orang itu pun hilang (entah mereka ke toilet bareng, atau arwah penunggu bioskop, atau lagi...... Ah sudahlah.) dan pas film kelar mereka baru muncul lagi (dan gua udah punya prediksi mereka ngapain.). Lantas gimana kualitas filmnya? apa memang jelek makanya yang nonton dikit? ataukah underrated? Temukan jawabannya di review gua. Ini dia alasan gua nonton mari lari Sinopsis: Film ini menceritakan tentang seseorang bernama Rio (Dimas Aditya) seorang pemuda tanggung yang ga pernah menyelesaikan sesuatu dalam hidupnya (yang gak ngerti ibaratin lu lagi bawa kendaraan lu dari rumah ke tempat a. Tapi, sebelum sampai ketempat a lu berhenti dan malah menuju tempat b. k

Japan Heroes United at Kuningan City Report

Image
Gaban, Jiban, Spielban, Godzilla, Kamen Rider Black, Seiya, Ultraman, Mazinger Z, Voltes, Gundam. Siapa yang ga kenal mereka? mereka semua adalah legenda yang terbenam dalam kultur budaya tak hanya di Jepang, tetapi di Indonesia juga. Banyak sekali populasi orang-orang yang suka sama tokusatsu di Indonesia sehingga banyak sekali komunitas (yep, the otakus) yang berdedikasi pada kelestarian budaya ini dari mengkoleksi figur-figur pahlawan mereka, cosplay sebagai jagoan mereka, sampe-sampe salah satu televisi swasta menyiarkan serial tokusatsu sendiri dengan ciri khas tanah air. Nah kan gue bilang banyak banget penggemar/komunitas Tokusatsu, pada tanggal 6 - 7 juni 2014 kemarin semua penggemar Japan Heroes di Indonesia (atau paling nggak di Jakarta lah) berkumpul di Kuningan City dalam event Japan Heroes United. Mau tau bagaimana keseruannya? Suasana bazaar di JHU. Duh senangnya berinteraksi dengan orang-orang yang berselera sama dengan saya. Tempat ini syurga bagi para otaku, semuanya a