Posts

The Master (2012) Review.

Image
Buat gw, Paul Thomas Anderson itu udah kayak Stanley Kubrick jaman sekarang, dan Quentin Tarantino-nya film drama, kenapa?  Karena film2 yang dia bikin semenjak Boogie Nights itu bagus2 semua, ga ada yang jelek atopun biasa.  Boogie Nights itu kayak pencampuran Pulp Fiction ama Goodfellas, terus diberi sentuhan adult content yang stupendous, P.T.A dengan jeniusannya ngebikin suatu biopik yang hampir sempurna tentang apa yang selama ini terjadi dibelakang layar industri perfilman *****, first time viewing biasa, tapi pas second viewing baru dah berasa dimana kehebatan Boogie Nights.  Magnolia juga epic, P.T.A nyatuin ensemble cast mulai dari Tom Cruise sampe kodok, dan ngebuat sebuah cerita dengan layer yang berbeda2 didalamnya makin kompleks dan rumit, 3 jam durasi Magnolia itu jalan itu berasa kayak 30 menit, ga kerasa lamanya tau2 udah habis.  Punch-Drunk Love, film yang ngerestore faith gw terhadap kemanusiaan, dan juga terhadap dunia percintaan, Sandler aktor pal...

Raising Arizona (1987) Review.

Image
Beberapa hari belakangan ini gw kena sariawan, konyolnya, sariawan-nya ini nongolnya di lidah, dan sukses ngebikin gw ngomong kayak orang kumur2.  Misalnya gw ngomong "pah, minta jajan."  yang di denger bokap gw bukan gw minta duit, tapi suara yang di dengar beliau akan jadi seperti ini: "9wyOu@h, M!ntaQ@ 444n."  gw bukannya berlebihan, tapi begitulah kondisi mulut gw sekarang ini, kadang2 normal, kadang2 hipster.  Susah ngomong, gw pun memutuskan untuk ngelanjutin marathon film Coen bersaudara, dari Blood Simple, gw lanjut ke Raising Arizona, yang digadang2 sebagai salah 1 film Coen yang paling enjoyable dan ga surem2 absurd kayak pendahulunya, Blood Simple.  Akankah keunyuan Raising Arizona berhasil mengatasi penyakit sariawan gw? jarang2 lo gw nulis review pas lagi kena sariawan begini. H.I McDonnough (Nicholas Cage) adalah seorang pria yang sering keluar masuk penjara, buat dia, penjara itu sudah seperti rumah kedua baginya. H.I yang sering keluar masuk penj...

Curhat Film 18++ Episode 6: Gue dan 5 Alasan yang Membuat Sebuah Film itu Hebat(bukan bagus yee)!

Image
Postingan kali ini bukan gw yang nulis, bukan A.R yang nulis, dan juga bukan tsuya3 yang nulis, tapi postingan kali ini adalah hasil tulisan seseorang bernama kritikuspurapura AKA: criesmary.  Criesmary, who in the blue hell is Criesmary?  Gw dan criesmary pertama kali ketemu di kaskus, waktu itu gw lagi nyari BD murah, dan waktu itu dia lagi jual koleski BD-nya dengan harga bombastis, dan bam, gw pun ketemu sama dia, negosiasi sama dia, transaksi sama dia, dan ujung2nya gw baru tau kalau ini orang punya blog awesome bernama kritikuspurapura.wordpress.com.  And then, gw sadar nama blog gw sama blog dia mirip, satunya gadungan, satunya pura-pura, kayaknya bisa jadi blog aliansi kakak-beradik nih, kayak AKB-48 sama JKT-48, gw ngajak aliansi, dianya mau, dan yah, akhirnya kami berdua menjalin persahabatan untung2an di twitter, entah kenapa pas gw nulis tulisan 'persahabatan' konotasinya langsung kayak nasib Charlie Runkle di Californication Season 6 Episode 3, gayward banget...

Hansel & Gretel: Witch Hunters (2013) Review.

Image
Hampir semua manusia di dunia ini pastilah sudah pernah mendengar yang namanya cerita Hansel dan Gretel.  Dongeng yang nyeritain petualangan kakak beradik yang masuk ke rumah kue, terus ketemu penyihir. Penyihir ini kemudian mengurung mereka di rumah itu, ajaibnya, somehow, Hansel dan Gretel berhasil ngebunuh si penyihir, dan Hansel dan Gretel kembali bahagia.  Tapi, apa jadinya bila kisah dongeng Hansel dan Gretel yang benar-benar manis tapi sadis itu di-extend dan diberi sedikit twist, polesan gelap, suram, absurd, dan gory-splashing-blood dimana-mana? Maka Hansel & Gretel: Witch Hunters merupakan dreams come true pagi para maniak film sadis. Nyeritain bertahun2 kemudian setelah Hansel dan Gretel (Jeremy Renner dan Gemma Arterton) ngebakar idup2 penyihir di rumah kue saat mereka masih kecil,  Hansel dan Gretel kini  telah menjadi pemburu penyihir yang terkenal.  Ibaratnya kalau ada Koboi jaman dulu yang suka nangkepin penjahat, maka Hansel dan Gretel adala...

Blood Simple (1984) Review.

Image
Udah pernah nonton No Country for Old Men ato The Big Lebowski belom? 2 film yang gw sebutkan barusan merupakan 2 film Coen Bro favorit gw.  Ibarat kata pintu kemana saja-nya Doraemon, ga ada salahnya untuk pergi ke masa lalu dengan nonton early works mereka. Sebuah film debutan Coen bersaudara berjudul Blood Simple, yang sempat digadang2 sebagai salah 1 film low-budget cult-thriller terbaik karena gaya narasi penceritaanya yang nyentrik, shot yang kelam, serta dialog2 random yang akan menjadi cikal-bakal gaya film2nya Coen Brothers nantinya. Nyeritain tentang seorang pemilik bar bernama Marty (Dan Hedaya) yang cemburu karena istrinya, Abby (Frances McDormand) selingkuh dengan salah satu pegawai bar-nya, Ray (John Getz).  Dikuasai dendam dan amarah yang tak tertahankan, Marty pun nyuruh detektif yang dia sewa untuk ngebunuh Abby dan Ray. Sayangnya, skenario pembunuhan Abby dan Ray ternyata tidak sesimpel itu saat muncul berbagai salah paham serta kejadian2 yang tak terduga dat...

1 Tahun Kritikus Film Gadungan.

Image
Ga kerasa, besok udah 1 tahun sudah Kritikus Film Gadungan (nyaris) eksis di dunia maya, ini juga nunjukin bahwa 1 tahun sudah gw nulis review film.  1 tahun dari 25 Januari 2012, sampai 25 Januari 2013. Banyak sekali hikmah dan manfaat dari movie-blogging.  Gw yang dulu cuman suka film2 Blockbuster-Hollywood yang sering nongol di tv akhirnya berkenalan dengan film2 karya sineas2 dewa yang namanya sebelumnya belum pernah gw kenal.  Seandainya gw gak bikin Kritikus Film Gadungan, gw gak bakalan kenal tuh sama yang namanya David Lynch, Roman Polanski, Stanley Kubrick, sampe film2 nya Hitchock sama Luis Bunuel pun gak bakalan gw tonton.   Lewat Kritikus Film Gadungan juga, gw yang dulunya elitis-nya bukan main dan nganggep diri gw paling sok ngerti film akhirnya dibikin terpukau sama pengetahuan2 movie-phile   lain, gw yang arogan-elitis-alay akhirnya jadi agak sedikit humble, walaupun sebenarnya sisi elitis itu masih ada dalam diri gw.   Movie-Blogging merub...

The Ghost Writer (2010) Review.

Image
Barusan gw (dipaksa) jadi ketua kelompok diskusi kelompok 1 pelajaran ekonomi.  Di kelompok 1, gw (dipaksa) jadi tukang ngejawab pertanyaan, temen 1 jadi moderator, temen 2 jadi tukang tulis, sisanya tidur ga karuan, dan emang susah sekali ternyata memegang profesi ketua-ketua beginian saudara2, ribet tau ga ngatur bawahan, belum lagi musti ngejawabin pertanyaan OOT dari para penanya killer kelompok lain yang pertanyaannya neroling sadis. Dari yang niatnya ngelawak kayak: "UKURAN KANCUT LU BERAPA TIM?"  sampai pertanyaan kayak: "KAPAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL PERTAMA KALI DILAKUKAN, APA TUJUAN DAN MANFAATNYA, ARTI DAN ESENSI SEBENARNYA APA?."  kampret lu yan, nanya pertanyaan ekonomi kayak nanyain situs donlod bokep 3gp lokal yang kagak kena blokiran, swt. Pulang sekolah, setelah di ganjar pertanyaan labil oleh si Yandi, gw pun mutusin buat nonton film yang udah lama gw donlod lewat situs downloadfilem, dem, udah berapa lama gw ga berkunjung kesana sejak gw kecandu...